Nutrisionis: “Picky eater” beri dampak buruk pada tumbuh kembang anak

Nutrisionis: “Picky eater” beri dampak buruk pada tumbuh kembang anak

Anak yang pemilih dalam memilih makanan sering disebut sebagai “picky eater”. Kondisi ini sering membuat para orangtua merasa khawatir dan frustasi karena anak sulit makan makanan yang sehat dan bergizi. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan makan yang buruk ini dapat memberikan dampak negatif pada tumbuh kembang anak?

Menurut para nutrisionis, anak yang sering memilih makanan dan cenderung menghindari makanan yang sehat dan bergizi dapat mengalami berbagai masalah kesehatan. Kebiasaan makan yang buruk ini dapat menyebabkan anak kekurangan gizi, kurang energi, dan meningkatkan risiko terkena penyakit.

Selain itu, kebiasaan makan yang buruk juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental anak. Anak yang kekurangan gizi cenderung memiliki tingkat konsentrasi yang rendah, sulit belajar, dan rentan mengalami gangguan pertumbuhan.

Untuk mengatasi masalah ini, para nutrisionis menyarankan para orangtua untuk memberikan contoh yang baik dalam memilih makanan. Anak cenderung meniru perilaku orangtuanya, jadi jika orangtua rajin mengonsumsi makanan sehat, anak juga akan terbiasa dengan pola makan yang baik.

Selain itu, para orangtua juga perlu mengajarkan anak tentang pentingnya makan makanan yang sehat dan bergizi. Berikan penjelasan yang mudah dimengerti tentang manfaat dari makanan sehat, sehingga anak akan lebih mudah menerima dan memahami pentingnya pola makan yang baik.

Jadi, sebagai orangtua, mari bersama-sama memberikan pola makan yang sehat dan bergizi untuk anak-anak kita. Dengan memberikan contoh yang baik dan memberikan pengetahuan yang tepat tentang makanan sehat, kita dapat membantu anak-anak tumbuh kembang dengan baik dan sehat. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para orangtua dalam mengatasi masalah “picky eater” pada anak.