Di Indonesia, kecubung atau yang dikenal dengan nama ilmiahnya Datura metel merupakan tanaman yang memiliki kandungan zat beracun. Tanaman ini telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti sakit gigi, demam, dan gangguan saraf. Namun, penggunaan kecubung sebagai obat tradisional kini semakin jarang dilakukan karena kandungan beracun yang dimilikinya.
Kecubung mengandung alkaloid tropana yang dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Beberapa efek samping yang dapat terjadi akibat mengonsumsi kecubung adalah mual, muntah, diare, gangguan penglihatan, hingga keracunan yang dapat mengancam nyawa.
Oleh karena itu, para ahli kesehatan dan pakar obat tradisional menyarankan agar kecubung tidak digunakan lagi sebagai obat tradisional. Sebagai gantinya, masyarakat diimbau untuk menggunakan obat-obatan yang aman dan terjamin kualitasnya untuk mengobati berbagai penyakit.
Selain itu, upaya konservasi juga perlu dilakukan untuk melindungi kecubung dan tanaman-tanaman lain yang memiliki kandungan zat beracun. Hal ini penting untuk menjaga keberagaman hayati dan mencegah punahnya tanaman-tanaman berpotensi beracun yang dapat membahayakan manusia maupun hewan.
Dengan demikian, diharapkan masyarakat semakin sadar akan bahaya penggunaan kecubung sebagai obat tradisional dan mulai beralih menggunakan obat-obatan yang aman dan terpercaya. Selain itu, perlunya upaya konservasi untuk melindungi tanaman-tanaman beracun juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan guna menjaga keberagaman hayati dan kelestarian alam.