Bappeda: Perubahan perilaku pengaruhi percepatan penurunan stunting

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) memiliki peran yang sangat penting dalam upaya menangani masalah stunting di Indonesia. Stunting merupakan masalah gizi kronis yang sering kali menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia. Data menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sekitar 27% pada tahun 2021.

Salah satu faktor yang memengaruhi tingginya angka stunting di Indonesia adalah perilaku masyarakat yang kurang sehat dalam hal gizi. Bappeda memahami bahwa untuk mengatasi masalah stunting, perlu adanya perubahan perilaku masyarakat dalam hal pola makan yang sehat dan gizi yang cukup. Oleh karena itu, Bappeda melakukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku masyarakat agar dapat mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia.

Salah satu langkah yang dilakukan oleh Bappeda adalah melakukan sosialisasi tentang pentingnya pola makan yang sehat dan gizi yang cukup. Bappeda bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan juga masyarakat untuk memberikan edukasi tentang gizi seimbang dan pentingnya asupan gizi yang cukup bagi pertumbuhan anak-anak.

Selain itu, Bappeda juga melakukan pendampingan kepada masyarakat untuk mengubah perilaku konsumsi makanan yang sehat. Bappeda memberikan contoh pola makan yang sehat dan memberikan informasi tentang makanan-makanan yang sebaiknya dikonsumsi agar dapat memenuhi kebutuhan gizi yang cukup.

Dengan adanya perubahan perilaku masyarakat dalam hal pola makan yang sehat, diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia. Bappeda terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi yang cukup dan pola makan yang sehat. Semoga dengan kerja sama yang baik antara Bappeda, pemerintah daerah, dan masyarakat, angka stunting di Indonesia dapat segera turun dan kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik.